Rabu, 23 Juni 2010

Surabaya


Surabaya, The city of Heroes, Mungkin kata inilah yang tepat untuk menjuluki kota ini. Bagaimana tidak, setelah kemerdekaan bangsa Indonesia yang dicapai melalui jalur diplomasi yang amat berat lantas sekutu datang kembali untuk merampasnya. Sehingga memicu "arek-arek" Suroboyo ( yang mungkin cikal bakal Bonek kali ya ?) melawan tentara sekutu yang datang ke Surabaya. Dipimpin oleh seorang pria yang pemberani, dengan orasinya yang menggetarkan jiwa ksatria penduduk kota pahlawan untuk bersatu mengusir sekutu dan antek-anteknya. Dialah Bung Tomo, yang namanya menjadi stadion terbesar di Surabaya.
Saya tidak bermaksud untuk mengulas sejarah kota surabaya, karena tidak banyak yang saya ketahui tentang hal itu. Namun, jika kita mengamati perkembangan kota surabaya ini dari waktu ke waktu amatlah luar biasa. Yang dulunya sampah-sampah berserakan dimana-mana, sekarang sampah-sampah itu sudah 'dievakuasi' ke tempat yang layak. Yang dulunya pedestrian way itu tidak berfungsi, sekarang sudah diperbaiki dan dibuat senyaman mungkin untuk pejalan kaki. Yang dulunya daerah timur merupakan daerah "kelam", sekarang jalan raya pun sudah mulai dibangun disana, sebagai penyambung antara Bandara Juanda dengan Jembatan kebanggaan Indonesia, Suramadu.
Saya sependapat dengan gagasan Pak walikota, yang ingin membuat Surabaya menjadi "singapura"-nya Indonesia. Namun sebelum hal itu diwujudkan, seyogyanya kita masyarakat Surabaya juga membantu hal itu terealisasi. Toh kita juga nantinya yang menikmati hal itu.
Namun, disamping itu, wilayah-wilayah kumuh di Surabaya juga berkembang pesat secara eksponensial. Kalau kita amati, dimana ada bangunan bagus, disitu pula ada wilayah kumuh. Dimana ada sungai atau kali, disitu pula ada busa sabun hasil cucian, sampah, dll. Mungkin sebelum Pemerintah kota Surabaya membangun infrastruktur yang megah, lingkungan kota Surabaya ini juga harus ditingkatkan. Taman-taman dibangun dimana-mana, namun fungsi got,sungai, dan kali belum ditingkatkan, sehingga terjadi banjir dimana-mana. Maka dari itu, marilah kita bangun Kota tercinta ini, dimulai dari diri sendiri, dari hal terkecil, dan mulai SEKARANG.